Selasa, 01 Desember 2020

Peradaban di Way Tulung Buyut Marga Sungkai Bunga Mayang

           Sungai dalam bahasa Lampung Yakni Way/Batangari, Way Tulung Buyut yang terletak di Lampung Utara tepatnya Marga Sungkai Bunga Mayang. Sungai ini bermuara di  Way Sungkai di Ujung Desa Kotanegara Ilir dan berhulu di Kabupaten Way Kanan.

Jika kita telusuri Sungai Tulung Buyut ada beberapa desa/kampung yang lalui Sungai ini di mulai dari Muara Sungai yakni Desa Kotanegara Ilir, Hanakau Jaya, Tulung Buyut  dll.

Kala itu, Tulung Buyut  menjadi jalur transportasi yang menghubungkan antara ilir dan hulu yang menggunakan Biduk/rakit. Masih adanya desa atau kampong yang berdiri dan di temukannya sisa-sisa peradaban apakah  makam tua ataupun lainya menunjukan telah adanya peradaban di aliran Way Tulung Buyut ketika itu.

Beberapa bukti Peradaban di Sepanjang Way Tulung Buyut :

      a.           Desa Kotanegara Ilir

Desa ini merupakan Desa awal tempat Muara Way Tulung Buyut atau dengan kata lain sebagai pintu awal masuk ke aliran Way Tulung Buyut. Desa/Tiyuh ini telah lama berdiri dan dilewati 3 aliran Sungai yakni Way Sungkai, Tulung Buluh dan Tulung Buyut yang akan di bahas.



Tampak Desa Kota Negara Ilir 

(Jalan Lintas Negara Ratu-Bunga Mayang yang lintasi Desa)


Stempel Kotanegara bertulis Tahun 1818


            Banyak Tanda Peradaban yang kita dapat lihat di sepanjang Sungai/Way tulung Buyut ini di wilayah Kota Negara Ilir diantaranya :

            Ditemukan Tambak Kubur

          Tambak Kubur merupakan tradisi leluhur menumpuk tanah di permukaan sampai berbentuk gundukan tanah dengan tinggi 0,5 - 1meter dengan upacara adat tertentu sebagai bentuk penghormatan kepada pemilik makam karena yang meninggal  merupakan Tokoh.

        Tambak Bugis/Ratu Lehung yang terletak di Pinggir Ulok Mendapa. Letak Tambak  ini  tidak jauh dari pinggir jalan Raya ± 200 Meter, diperkirakan makam ini sejak abad  ke- 16 Masehi akhir.

Tambak Bugis/Ratu Lehung


Batu Nisan



b.    Makam Ulok Buntor/Makam Ringkik

            Makam ini terletak di Pinggir Ulok Buntor Way Tulung Buyut lebih hulu dari Way tulung Buyut/± 6-10 Km  di hulu/Unggak Desa Kotanegara Ilir dengan posisi tanah lebih tinggi (punjung). Konon Ringkik merupakan seorang Guru Silat/Pendekar yang telah beberapa kali berperang melawan Para Perampok yang ingin menyerang Kampung dan melawan Belanda ketika itu.



Gambar Tanah Tinggi/Punjung tempat makam Ringkik


Gambar Makam Ringkik

Dari  makam yang ada menandakan di daerah ini ada pemukiman danpeladangan masyarakat di kala itu, yang di perkirakan Abad ke-17 dan Way Tulung Buyut sebagai akses transportasinya.


Gambar Tampak Ulok Buntor Way Tulung Buyut dari Makam Ringkik


c.    Komplek Pemakaman di Rantau Helau

         Komplek pemakaman ini terletak di pinggir Sungai Telung Buyut terletak dihulu/Unggak Kotanegara Ilir ±15-20 Km atau tepatnya sekarang masuk wilayah administratif desa Hanakau Jaya dan sekarang masuk dalam HGU Perusahaan Sawit, disana ditemukan beberapa buah makam di antaranya Makam Minak Rajo sebagai salah satu Tokoh Kampung di Kotanegara.

Makam Minak Rajo diKomplek Pemakaman Rantau Helau Pinggir Way Tulung Buyut


Dari Kompleks makam yang ada menandakan telah adanya pemukiman atau peladangan di darah tersebut yang di perkirakan sekitar Abad ke- 18 pertengahan yang menggunakan akses Sungai/Way Tulung Buyut.

 

d.    Desa Hanakau Jaya

 

Desa ini merupakan desa pemekaran dari Desa Kotanegara berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor : 285 Tahun 2000 Tentang Pengukuhan 3 (tiga) Desa Persiapan Hasil Pemecahan Menjadi Desa Defenitif Dalam Wilayah Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara tanggal 23 Desember 2000 sebelumnya daerah ini merupakan peladangan warga Kotanegara dan pada tahun 1980an masuklah Transos. Desa ini di Ambil dari nama Sungai Hanakau, tapi Sungai ini bermuara di Way Tulung Buyut dengan nama daerah Tempuran. Desa ini juga merupakan Desa Adat pemecahan dari Negeri Sakti yang juga Negeri Sakti Sebagai Desa Pecahan Adat dari Kampung Adat Kotanegara.


Gambar Surat Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor : 285 Tahun 2000



Salah Satu Plang Nama Desa Hanakau Jaya

e.    Desa Tulung Buyut

 

Desa Ini diambil langsung dari Nama Sungai/Way Tulung Buyut itu sendiri. Keberadaan Desa ini tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan jalur dan Stasiun kereta api yang melintasi daerah ini yakni  Stasiun yang terletak pada ketinggian +81 meter ini termasuk dalam Divisi Regional IV Tanjungkarang dan merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling utara di Kabupaten Lampung Utara serta berada di dekat perbatasan antara Lampung Utara dan Way Kanan.

Tampak Stasiun Tulung Buyut

Dari tulisan diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa Way Tulung Buyut sebagai sumber transportasi dan kehidupan masa lampau dan telah meninggalkan sisa-sisa peradaban Masa lampau dan sampai sekarang. Apalagi Kotanegara merupakan Asal-usul Puyang Penulis. Demikianlah sedikit tulisan ini yang penuh dengan kekurangan dan sedikit dapat menjadi salah satu referensi dan bahan diskusi.

Sarolangun, 1 Desember 2020

Penulis

 

 Rovel Rinaldi, S.H.I., M.H

(Gelar Suntan Syarif Marga)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar