Sungai dalam bahasa Lampung Yakni Way/Batangari, Way Tulung Buyut yang terletak di Lampung Utara tepatnya Marga Sungkai Bunga Mayang. Sungai ini bermuara di Way Sungkai di Ujung Desa Kotanegara Ilir dan berhulu di Kabupaten Way Kanan.
Jika
kita telusuri Sungai Tulung Buyut ada beberapa desa/kampung yang lalui Sungai
ini di mulai dari Muara Sungai yakni Desa Kotanegara Ilir, Hanakau Jaya, Tulung
Buyut dll.
Kala itu, Tulung
Buyut menjadi jalur transportasi yang
menghubungkan antara ilir dan hulu yang menggunakan Biduk/rakit. Masih adanya
desa atau kampong yang berdiri dan di temukannya sisa-sisa peradaban
apakah makam tua ataupun lainya
menunjukan telah adanya peradaban di aliran Way Tulung Buyut ketika itu.
Beberapa bukti Peradaban di Sepanjang Way Tulung Buyut :
a. Desa Kotanegara Ilir
Desa ini merupakan
Desa awal tempat Muara Way Tulung Buyut atau dengan kata lain sebagai pintu
awal masuk ke aliran Way Tulung Buyut. Desa/Tiyuh ini telah lama berdiri dan dilewati 3 aliran Sungai yakni Way Sungkai, Tulung Buluh dan Tulung Buyut yang akan di bahas.
Tampak Desa Kota Negara Ilir
(Jalan Lintas Negara Ratu-Bunga
Mayang yang lintasi Desa)
Stempel Kotanegara
bertulis Tahun 1818
Banyak Tanda
Peradaban yang kita dapat lihat di sepanjang Sungai/Way tulung Buyut ini di wilayah
Kota Negara Ilir diantaranya :
Ditemukan Tambak Kubur
Tambak Kubur merupakan tradisi leluhur menumpuk tanah di permukaan sampai berbentuk gundukan tanah dengan tinggi 0,5 - 1meter dengan upacara adat tertentu sebagai bentuk penghormatan kepada pemilik makam karena yang meninggal merupakan Tokoh.
Tambak Bugis/Ratu Lehung yang terletak di Pinggir Ulok Mendapa. Letak Tambak ini tidak jauh dari pinggir jalan Raya ± 200 Meter, diperkirakan makam ini sejak abad ke- 16 Masehi akhir.
Tambak Bugis/Ratu
Lehung
Batu Nisan
b.
Makam Ulok Buntor/Makam Ringkik
Makam ini terletak di Pinggir Ulok Buntor Way Tulung Buyut lebih hulu dari Way tulung Buyut/± 6-10 Km di hulu/Unggak Desa Kotanegara Ilir dengan posisi tanah lebih tinggi (punjung). Konon Ringkik merupakan seorang Guru Silat/Pendekar yang telah beberapa kali berperang melawan Para Perampok yang ingin menyerang Kampung dan melawan Belanda ketika itu.
Gambar Tanah Tinggi/Punjung
tempat makam Ringkik
Gambar Makam Ringkik
Dari makam yang ada menandakan di daerah ini ada
pemukiman danpeladangan masyarakat di kala itu, yang di perkirakan Abad ke-17
dan Way Tulung Buyut sebagai akses transportasinya.
Gambar Tampak Ulok Buntor Way Tulung Buyut dari Makam Ringkik
c.
Komplek Pemakaman di Rantau Helau
Komplek pemakaman ini terletak di pinggir Sungai Telung Buyut terletak dihulu/Unggak Kotanegara Ilir ±15-20 Km atau tepatnya sekarang masuk wilayah administratif desa Hanakau Jaya dan sekarang masuk dalam HGU Perusahaan Sawit, disana ditemukan beberapa buah makam di antaranya Makam Minak Rajo sebagai salah satu Tokoh Kampung di Kotanegara.
Makam Minak Rajo
diKomplek Pemakaman Rantau Helau Pinggir Way Tulung Buyut
Dari Kompleks makam yang ada menandakan telah adanya pemukiman
atau peladangan di darah tersebut yang di perkirakan sekitar Abad ke- 18
pertengahan yang menggunakan akses Sungai/Way Tulung Buyut.
d.
Desa Hanakau Jaya
Desa ini merupakan desa pemekaran dari Desa Kotanegara berdasarkan
Surat Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor : 285 Tahun 2000 Tentang Pengukuhan
3 (tiga) Desa Persiapan Hasil Pemecahan Menjadi Desa Defenitif Dalam Wilayah
Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara tanggal 23 Desember 2000 sebelumnya
daerah ini merupakan peladangan warga Kotanegara dan pada tahun 1980an masuklah
Transos. Desa ini di Ambil dari nama Sungai Hanakau, tapi Sungai ini bermuara
di Way Tulung Buyut dengan nama daerah Tempuran. Desa ini juga merupakan Desa
Adat pemecahan dari Negeri Sakti yang juga Negeri Sakti Sebagai Desa Pecahan
Adat dari Kampung Adat Kotanegara.
Gambar Surat Keputusan
Bupati Lampung Utara Nomor : 285 Tahun 2000
Salah Satu Plang Nama Desa
Hanakau Jaya
e.
Desa Tulung Buyut
Desa Ini diambil langsung dari Nama Sungai/Way Tulung Buyut itu
sendiri. Keberadaan Desa ini tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan jalur dan Stasiun
kereta api yang melintasi daerah ini yakni Stasiun yang terletak pada ketinggian +81 meter ini termasuk dalam Divisi Regional IV Tanjungkarang dan merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling
utara di Kabupaten Lampung Utara serta berada di dekat perbatasan antara
Lampung Utara dan Way Kanan.
Tampak Stasiun Tulung Buyut
Dari tulisan diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa Way Tulung
Buyut sebagai sumber transportasi dan kehidupan masa lampau dan telah
meninggalkan sisa-sisa peradaban Masa lampau dan sampai sekarang. Apalagi
Kotanegara merupakan Asal-usul Puyang Penulis. Demikianlah sedikit tulisan ini
yang penuh dengan kekurangan dan sedikit dapat menjadi salah satu referensi dan bahan diskusi.
Sarolangun, 1 Desember 2020
Penulis
(Gelar Suntan Syarif Marga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar